Sunday, June 27, 2010

Dari Jl. Tukad Irawadi (1)

(1)
Awan mendung
Menunggu antrian hujan
Petir malas menyapa

Tukad Irawadi, 05 01 08


(2)
Dingin terselimut
Dering menyapa
Subuh tak hening lagi

Tukad Irawadi, 05 01 08


(3)
Gaun putih
Selendang jingga
Tatapanmu hitam

Tukad Irawadi, 05 01 08


(4)
Merah meradang
Hilangkan putih
Abu-abu menyelinap

Tukad Irawadi, 05 01 08


(5)
Gila
Aku gila menggilai
Hingga sadar datang

Tukad Irawadi, 05 01 08


(6)
Membaca Buku
Menelan Ludah
Aku tak mengerti

Tukad Irawadi, 05 01 08


(7)
Desahan tengah malam
Tetaplah bernyanyi
Elang pun bisu

Tukad Irawadi, 05 01 08


(8)
Aku rindu ibu
Ibu negeri ini
Ibu anak-anakku

Tukad Irawadi, 05 01 08


(9)
Sebatang lisong
Secangkir kopi madu
Tanpa asbak

Tukad Irawadi, 05 01 08


(10)
Renyah
Retak
Patah

Tukad Irawadi, 05 01 08


(11)
Garis batas
Jelas Tegas
Membatas

Tukad Irawadi, 05 01 08


(12)
Maaf
Tanpa menangis
Tanpa suara

Tukad Irawadi, 05 01 08


(13)
Seperti pagi
Rumput semata kaki
Telanjang

Tukad Irawadi, 05 01 08


(14)
Menampik
Walau bersama
Kompromi masa kini

Tukad Irawadi, 05 01 08


(15)
Terakhir
Jadwal pertama
Menari bersama

Tukad Irawadi, 05 01 08


(16)
Pintu terbuka
Ruang terkunci
Dijalanan saja

Tukad Irawadi, 05 01 08

Dari Jl. Diponegoro, Denpasar Bali

(1)
Jalanan.
Malam gerimis.
Debu beraroma keringat.

Diponegoro, 08 01 08


(2)
Mulai becek
Nafas tersengal sengal
Usaikanlah

Diponegoro, 08 01 08


(3)
Marahlah
Hingga dustamu
Terasa manis

Diponegoro, 08 01 08


(4)
Gula
Adakah kau manis
Saat ku menangis

Diponegoro, 08 01 08


(5)
Sebotol arak
Tanpa sloki
Hanya angin usai hujan

Diponegoro, 08 01 08


(6)
Kutahu
Dia berjalan
Mendekat namun menghilang

Diponegoro, 08 01 08


(7)
Tercabik
Meregang nyawa
Evolusi militansi

Diponegoro, 08 01 08


(8)
Alkohol
Vagina
Dikamar saja.

Diponegoro, 08 01 08

Dari Jl. Tukad Irawadi (2)

(1)
Senyawa
Bernyanyi tengah malam
Sejati

Tukad Irawadi, 09 01 2008


(2)
Cerita malam
Panggung sedikit gerimis
Kita berkeringat

Tukad Irawadi, 09 01 2008


(3)
Buku
Berbaris kata-kata
Selesai ditengah

Tukad Irawadi, 09 01 2008


(4)
Kubayar lunas
Malam ini
Sisakan sesuap saja

Tukad Irawadi, 09 01 2008


(5)
Jelang subuh
Langit berantakan
Bulan enggan usai

Tukad Irawadi, 09 01 2008


(6)
Ada janji
Ada jingga
Ada usai

Tukad Irawadi, 09 01 2008


(7)
Batu, Tanah, Rumput
Selimuti
Ujung nafasku

Tukad Irawadi, 09 01 2008

Thursday, June 24, 2010

Pagar Hati

Pagar yang terbuat dari hati
Angin bertiup
Kadang kencang
Kadang renyah
Kadang pahit

Pagar yang terbuat dari hati
Rumput hijau
Tanpa rumah
Tanpa ayunan
Tanpa kamar mandi dan dapur

Pagar yang terbuat dari hati
Hari sudah malam
Biasanya dia datang
Biasanya hingga aku tak kuasa
Biasanya tak seperti ini

Pagar yang terbuat dari hati
Angin bertiup
Rumput hijau
Hari sudah malam
Ayo tidur, hingga pagar diketuk lagi.

(Bali, 29 Januari 2008)

Tersesat 3

Gangguan jiwaku
Gangguan mentalku
Gangguan otakku
Bukan, hanya kangen

(Bali, 31 Januari 2008)

Tersesat 2

Sampai begitu
Sampai sebegitukah
Hingga semua berprasangka

(Bali, 31 Januari 2008)

Tersesat 1

Aku diam
Aku tak akan lanjutkan
Hingga tanda-tanda datang

(Bali, 31 Januari 2008)

Sunday, June 20, 2010

Terbiasa 10

Mainkan lagi
Tembang jawa lawasku
Bawa aku tenggelam semakin dalam

(Bali, 1 Februari 2008)

Terbiasa 9

Segelas teh manis
Sepotong lumpia basah
Hmmm....

(Bali, 1 Februari 2008)

Terbiasa 8

Esok adalah entah
Pagi hanyalah sepi
Mimpi tak lagi tertidurkan

(Bali, 1 Februari 2008)

Terbiasa 7

Mekarnya sempurna
Wanginya sempurna
Genggamannya rapuh

(Bali, 1 Februari 2008)

Terbiasa 6

Dendam tak terbalas
Rindu tak terobati
Hilang satu demi Satu

(Bali, 1 Februari 2008)

Terbiasa 5

Ribuan kilometer
Sebuah kisah sampai
Terburai obrolan dini hari

(Bali, 1 Februari 2008)

Terbiasa 4

Suaranya sepi
Tangisnya sepi
Teriakannya sepi

(Bali, 1 Februari 2008)

Terbiasa 3

Tak ada rokok
Tak ada kopi
Tak ada panggilan

(Bali, 1 Februari 2008

Terbiasa 2

Sendiri
Sesekali bersama genggaman
Berdua
Habiskan malam

(Bali, 1 Februari 2008)

Terbiasa 1

Gurau
Sapa
Menelan lamunan
Sepi kembali

(Bali, 1 Februari 2008)

Insomnia

Dinding ruang kamar
Yang selalu pengap oleh asap tembakau
Adakah malam ini kan datang
Nyanyian lagu lewat dering tengah malam

Sesak hidup ini
Inginkan kesegaran warnamu
Nama dan gambarmu tak biasa
Tanda tak terbilang sudah
Angka tak terhitung lagi

Insomnia.......
Nada-nadamu indah terdengar
Detak ini membuatku tak kan terpejamkan
Rindu ini membuatku tak kan terlelapkan
Insomnia, insomnia.......
Yakinlah aku mendengarmu
Aku tak akan tertidur lagi
Nasib adalah takdir yang kita ciptakan
Indahnya insomnia selamanya......

(Bali, 1 Februari 2008)

Puas, Meski... 5

Ditengah laut
Ditepi pantai
Pasir hanya terperangah

(Bali, 3 Februari 2008)

Puas, Meski... 4

Ketika Tuhan memanggil
Ketika Tuhan kau panggil
Aku sedang menunggu panggilan-panggilan itu

(Bali, 3 Februari 2008)

Puas, Meski... 3

Ras, Etnik, Gerakan
Mana mungkin
Ketika semua hanya pada merek dan warna bendera

(Bali, 3 Februari 2008)

Puas, Meski... 2

Tipuan
Setengah telanjang
Itu hanya kemaluan kedua setelah vaginamu

(Bali, 3 Februari 2008)

Puas, Meski...

Gila, katamu
Edan, ya kudengar
Aku puas menggilaimu dengan kegilaanku

(Bali, 3 Februari 2008)

Perempuan di Tiang Gantungan 1

Kuingin
Ku tak mampu
Ku minta maaf

Bali, Maret 2008

Perempuan di Tiang Gantungan 2

Sudah
Sudah semuanya
Aku masih disini

Bali, Maret 2008

Masihkah 1

matahari
matamatamataku
sepi

Bali, Maret 2008

Masihkah 2

diam
aku lupa
diluar banyak nyamuk

Bali, Maret 2008

Sepi

Hujan
Dingin
Sepi

(Lombok, 5 Maret 2008)

Lombokku

Sedingin embun
Sesunyi liang kematian
Esok adalah malam

(Lombok, 7 Maret 2008)

Friday, June 18, 2010

Jarak Jauh 7

Hilang bundarmu pada senja
masihkah bulan tersenyum?
suara jangkrik
menyertai persetubuhan sepi ini...

Bali, (22.03.09)

Jarak Jauh 6

Gila tanpa kesadaran...
lupa tak maknakan segala
selesai tanpa apa-apa

Bali, (20.03.09)

Jarak Jauh 5

Sepi, bunuh aku
sunyi, binasakan aku
hampa, tiduri aku...

Bali, (20.03.09)

Jarak Jauh 4

denting kecil bernada tinggi
isyaratkan kematianku
hidupmu hanya cerita
dan mimpi-mimpi...

Bali, (19.03.09)

Jarak Jauh 3

kamar kecil
lampu putih
tembok kusam
ceritakan oborolan semalam
hentikan legenda para manusia...

Bali, (19.03.09)

Jarak Jauh 2

Hilang
sunyi
sepi
pergi
tak ada lagi hanya cerita pagi yang hampa
rumput tak lagi berembun
layu bunga siakan madunya..!

Bali, (19.03.09)

Jarak Jauh 1

Surga tak sepanas neraka,
sepi tak sedingin pagi,
pada angin kutitipkan rasa itu...

Bali (18.03.09)

Serah

Semuanya sudah
Ini Aku,
Ambilah

(Bali, 2007)

Ceritaku 1

membuka hati
menyimak catatan jiwa
kalam suci yang usang
geraman protes yang merah
desahan nafsu yang hitam

membuka mata
melintas kenangan lama
adakah esok
masihkah nanti
mungkinkah bila

membuka pintu
melanjutkan langkah lagi
jalan membentang lepas
laut berombak riak
langit menjingga kelam

membuka rasa
menikmati perjalanan
sendiri
lirikan
oh kau, sambut aku

Friday, June 4, 2010 at 8:22pm

Ajaran Damai

Hindu ajarkan aku Damai itu adalah Tat Twam Asi,
Nasrani ajarkan aku Damai itu adalah Kasih,
Islam ajarkan aku Damai itu adalah Rahmat untuk seluruh Alam Semesta,
Satanic ajarkan aku Damai itu adalah Kompromi....

Wednesday, June 16, 2010

My Best Quote

"Every Madness is Truth"